
JEJAKKALTENG.COM, Sampit – Ketua Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kotawaringin Timur (Kotim), Ahyat Kusnandar, menyebutkan di Kabupaten Kotim masih ada 6 puskesmas yang belum memiliki apoteker, yakni Ujung Pandaran, Tumbang Sangai, Tumbang Kenyahuan, Tualan Hulu, Tumbang Kalang.
Menanggapi kekosongan itu, Bupati Kotim, H Halikinnor, menyatakan, masalah tersebut harus cepat di tangani, karena keberadaan apoteker tersebut sangat penting, bagi masyarakat, khususnys pasien.
“Kalo ada yang berminat untuk menjadi tenaga kontrak (tekon) untuk 6 puskesmas yang kosong tadi, hari itu dia mendaftarkan diri, hari itu juga saya bersama Pak Sekda akan mengeluarkan SK-nya, saya juga akan berikan masing-masing satu buah sepeda motor untuk aktivitas di sana,” ungkap Halikinnor, Minggu (5/3/2023).
Ia mengatakan, apoteker yang sudah matang dan memiliki potensi tidak hanya akan memikirkan jadi PNS, tetapi entrepreneur, pengusaha, pembisnis. Menurutnya disamping sebagai penjual obat, apoteker memiliki potensi sebagai pembisnis contohnya seperti pengusaha perkebunan sawit.
“Tadi ada salah satu apoteker sebagai pengusaha sawit malah jadi bosnya ini kan luar biasa, jadi ini kan membuktikan bahwa apoteker tidak hanya pembisnis obat saja akan tetapi juga bisa menjadi pembisnis lain,” tandasnya.
Bupati juga menambahkan, nantinya bersama dinas kesehatan akan menelusuri lagi desa mana yang tidak ada apotekernya, nantinya akan menyekolahkan tenga didesa tersebut, jika ada desa yang tidak memiliki apoteker, ia akan memprioritaskan tenaga yang berasal dari daerah tersebut.
“Apoteker ini memang sekolahnya tidak mudah, karena jauh dan biaya sangat tinggi, kalo sarjana ekonomi, sarjana hukum, sarjana pendidikan, itu sudah banyak Kotim, tapi kalo sarjana farmasi ini bisa hitung orangnya, pungkasnya.(AP-JK)